Selasa, 17 Agustus 2010

Mau Migrasi Ke Linux tapi Binggung?

Jadi, anda memutuskan utk migrasi ke Linux? Atau hanya sekedar utk mencoba OS yg banyak dibicarakan orang ini. Tapi anda bingung harus mulai darimana? Distro apa yg hendak dipakai?

Baiklah, apapun motifnya, entah hanya sekedar ingin mencoba atau sudah bulat tekad anda untuk migrasi (mungkin dual boot), entah anda datang dari dunia MS-Windows® atau Mac OS®, selamat datang ‘newbie’. Topik kali ini secara khusus memang ditujukan buat para ‘newbie’ Linux. Saya tidak menganggap tulisan sebagai panduan mutlak utk para ‘newbie’. Ini hanyalah beberapa saran atau masukan yg saya rasa berharga utk dilakukan jika kita ingin berinteraksi dgn Linux.
  1. Pilih distro yg tepat.
    Tentu saja memilih distro yg tepat adalah hal pertama yg harus anda putuskan. Saran saya, pilihlah distro yg memiliki dukungan (support) lebih baik karena kita tidak ingin saat sudah begitu familiar dgn distro tertentu lalu ditengah jalan dukungan utk distro itu malah dihentikan. Atau pilihlah distro yg sudah memiliki ‘nama besar’ dan banyak dipakai oleh orang lain. Jangan pilih distro yg dirilis utk kebutuhan tertentu (misalnya sbg firewall, router, dsb) kecuali itulah tujuan anda memakai Linux. Jika anda benar seorang ‘newbie’ maka pilihlah distro Ubuntu, karena banyak yg mengatakan bahwa Ubuntu lebih user-friendly dan lebih mudah. Disamping itu, sepertinya distro ini memiliki dukungan yg baik (rilis setiap 6 bln sekali dan garansi utk tetap selalu ‘free’). Jika anda termasuk ‘newbie’ yg suka petualangan, maka pilihlah diantara Mandriva®, Fedora Core®, SuSe® atau Debian. Saya tidak memasukkan Slackware ke dalam daftar, karena distro ini sepertinya masih dianggap sulit oleh ‘newbie’. Dan satu hal yg ingin saya tekankan disini adalah “tetaplah pada distro yg anda sukai”. Usahakan jangan berpindah-pindah distro, karena akan membutuhkan waktu beradaptasi lagi, kecuali hanya utk sekedar mencoba.

  2. Pastikan anda mengerti tentang pembagian partisi.
    Dulu hal ini menjadi kesulitan awal bagi ‘newbie’ yg mencoba memasang Linux. Pastikan anda memiliki partisi kosong di dalam harddisk, dan serahkan prosesnya kepada instaler Linux.
  3. Install semua aplikasi standar yg anda butuhkan.
    OK, Linux anda sudah bisa bekerja, dan xserver (mode grafis) juga sudah terintegrasi, tidak masalah apakah GNOME atau KDE yg anda pilih sbg desktop anda, tapi yg jelas install semua aplikasi yg kiranya anda butuhkan spt office dan multimedia, sehingga anda bisa mulai melepaskan ketergantungan dari aplikasi yg ada pada OS sebelumnya.

  4. Selalu buka ‘terminal/shell’ di desktop anda.
    Walaupun anda terbiasa dgn desktop grafis, saya sarankan utk selalu membuka ’shell’. Kelak jika sudah familiar, anda akan lebih sering melakukan administrasi sistem melalui layar ’shell’ ini.

  5. Kenali file-sistem Linux.
    Mulailah meng-eksplorasi file sistem Linux, terserah apakah anda memakai file browser dlm mode grafis (nautilus/konqueror, dsb) atau melalui ‘terminal/shell’. Kenali dimana sistem anda meletakkan semua kofigurasinya dan lain sebagainya. Melalui shell, anda dapat memakai midnight commander utk eksplorasi file sistem.

  6. Kenali bagaimana Linux anda mengatur semua paket aplikasinya.
    Tiap distro memiliki pendekatan yg berbeda tentang bagaimana mengatur (manajemen) semua paket aplikasinya. Belajarlah utk terbiasa dan menguasainya, sehingga anda tak akan kesulitan dalam bongkar-pasang aplikasi kelak.
  7. Belajar instalasi program melalui file source.
    Tidak semua aplikasi ada dalam distro anda. Pada saat anda membutuhkan aplikasi tertentu, tetapi tidak menemukannya di dalam distro anda, maka satu-satunya jalan yg mungkin adalah menginstallnya dgn cara kompilasi file source. Aplikasi dalam Linux memiliki ‘ketergantungan’ satu sama lain, maka pahami juga setiap ‘ketergantungan’ yg dibutuhkan oleh aplikasi yg hendak anda install melalui file source ini. Tidak hanya itu, kadangkala versi kernel, versi library dan versi program lain yg dibutuhkan itu tidaklah sesuai dgn yg diharapkan oleh ‘file soure’ yg hendak dikompilasi. Maka pastikan dulu semua ketergantungannnya sudah terpenuhi, maka proses kompilasi baru akan berhasil.
  8. Baca buku “Rute User’s Tutorial and Exposition (RUTE)”.
    Jika distro anda menyediakan dokumentasi e-book yg namanya RUTE ini, maka install dan bacalah. Jika distro anda tak memilikinya, download disini. RUTE merupakan manual yg dirancang utk user ‘newbie’ sampai tingkat ‘intermediate’. Sebagian besar topiknya adalah administrasi sistem, namun masih banyak lagi yg lainnya, dirancang sedemikian agar kita mulai membacanya dari awal buku. Sayang sekali bahwa e-book ini memakai bahasa Inggris dan tidak ada terjemahan ke bahasa Indonesia :sad: .

  9. Instalasi hardware lain yg anda miliki.
    Install printer, webcam, scanner atau kamera digital yg anda miliki dgn Linux. Tidak seperti di dunia MS-Windows®, dimana vendor hardware biasanya siudah menyertakan CD driver utk instalasinya, maka di Linux hampir sebagian besar hardware diinstall dgn cara manual. Kabar baiknya adalah, hampir sebagian besar pula hardware sudah mampu dikenali Linux, yg kita perlukan hanyalah mengaktifkan ‘modul’ driver yg tepat (dan inipun biasanya otomatis dilakukan oleh Linux, asal hardware anda bukan produk terbaru dan di minggu/bulan ini :D ).
Tahapan diatas saya rasa sudah cukup bagi ‘newbie’ agar terbiasa dgn Linux dan lambat-laun melepaskan diri dari ketergantungan dgn OS yg sebelumnya. Dan berikut ini adalah ‘optional’ karena mungkin saja situasi dan kondisi atau secara geografis tak memungkinkan kita utk melakukan aktifitas dibawah ini:

  1. Bergabunglah dengan “Kelompok Pengguna Linux” di daerah anda.
    Ada dua cara, yaitu bisa secara fisik kita bergabung dgn kelompok pengguna Linux di daerah kita, atau dgn cara aktif mengunjungi forum-forum Linux di internet secara online.
  2. Online ke internet.
    Saat ini, setiap komputer pasti memiliki modem, jika modem anda belum dikenali oleh Linux, maka carilah jalan utk mengaktifkannya. Asalkan modem anda bukan termasuk kategori Win-Modem, maka Linux akan lebih mudah mengenalinya. Setelah modem dikenali dan aktif, maka pakailah Linux utk aktivitas online anda. Cari tahu bagaimana menggunakan modem utk koneksi internet, program apa saja yg tersedia utk kebutuhan ini.
    Atau, jika komputer anda terhubung ke jaringan LAN, maka integrasikanlah Linux ke dalam LAN anda, aktifkan ethernet, tetapkan IP address dan netmasknya. Jika anda ingin melakukan file-sharing dgn komputer lain di jaringan yg menggunakan MS-Windows®, maka install samba di Linux anda.
    Tak bisa dipungkiri bahwa sumber bahan bacaan dan informasi tentang segala sesuatu berada di internet. Gunakan waktu di internet lebih banyak utk mendalami ‘hobby’ baru anda ini.
Jika ingin terus meningkatkan kemampuan bermain dgn Linux ke tahap selanjutnya, berikut ini kiranya beberapa saran:

  1. Belajar grep, sed, awk.
    Apapun tujuan dan latar belakang anda, entah anda adalah sys-admin, net-admin, programmer, web-admin atau hanya user biasa, tapi jika anda menggunakan Linux maka sangat penting utk mengetahui bagaimana menggunakan ketiga alat tersebut.

  2. Gunakan vi atau emacs sebagai editor teks.
    Dua alat editor teks diatas sangat powerfull. Dgn vi selain sebagai editor, kita dapat belajar tentang regular expression, satu teknik penting yg biasa dipakai oleh grep, sed, awk. Sedangkan emacs, kelebihannya bukan hanya sebagai editor handal dan juga mendukung ‘regular expression’, tetapi juga kita nyaris bisa melakukan segala hal di Linux cukup dgn emacs ini.

  3. Belajar shell-scripting.
    Jika anda adalah sistem administrator atau hendak menjadi spt itu, maka mulailah utk belajar membuat shell-script di Linux anda. Dgn scripting, ditambah dgn grep, sed dan awk, maka pekerjaan administrasi sistem akan lebih hemat waktu.
  4. Belajarlah HTML/XHTML.
    Jika anda berpikir HTML hanya patut dikuasai oleh para web-developer, maka anda salah. Blog ini saya tulis dgn editor vi tanpa login ke WordPress sama sekali (tentu saja dengan bantuan modul tertentu yg ada di vi), utk dpt menghasilkan output yg dikehendaki maka minimal saya harus tahu bagaimana membuat format HTML.
  5. Ingin menjadi programmer? Python jawabnya.
    Dulu, bahasa perl direkomendasikan sebagai bahasa pemrograman yg mudah dipelajari oleh ‘newbie’. Namun kini paradigma telah bergeser, Python adalah bahasa pemrograman yg disarankan pertama kali utk dipelajari bagi ‘newbie’. Mungkin ini sedikit subyektif, tapi banyak orang lain di internet yg mengatakan demikian.
Wow, sepertinya banyak sekali yg harus dikuasai di dalam Linux. Tidak juga. Beberapa point terakhir sebenarnya ditujukan utk ‘newbie’ yg ingin melangkah lebih jauh lagi, misalnya menjadi sistem/network administrator atau web-developer dan programmer. Saya hanya ingin memberikan kesan bahwa dengan Linux kita bisa mencoba ’sesuatu’ yg sulit kita rasakan jika menggunakan OS lain. Di Linux, semua bahasa pemrograman nyaris tersedia. Semua alat utk sistem administrasi atau alat yg berhubungan dengan ‘jaringan/network’ komputer juga tersedia, hanya tinggal di install saja. Bayangkan jika kita menggunakan OS lain sebagai platform dasar. Berapa biaya yg harus dikeluarkan utk membeli aplikasi-aplikasi utk semua tujuan itu? Kecuali anda memakai software bajakan dan bersedia utk berhadapan dgn hukum kelak, itu lain soal.

Akhir kata, selamat mencoba Linux, selamat bertualang dan semoga terinspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Situs Download Ebook dan Artikel

Berikut link situs download ebook Z-Library. The world's largest ebook library. PDF Drive - Search and download PDF files for free. Libr...